Masih banyak orang menganggap pengajuan kredit di lembaga
keuangan syariah adalah sulit dan terlalu bertele-tele. Benarkah
demikian?. Berikut ulasannya.
Pertumbuhan kredit lembaga keuangan syariah, utamanya bank syariah
tahun 2010 ini diprediksi bakal lebih cerah dan lebih baik dibandingkan
dengan kredit bank konvensional.
Bagaimana tidak, di saat krisis financial global melanda tahun lalu,
pertumbuhan kredit bank syariah tetap prima. Mereka tidak terkena imbas,
bahkan dapat tumbuh di kisaran 30 persen. Belum lagi, pada tahun ini
bermunculan bank syariah baru yang semakin menambah semarak dinamika
perbankan syariah.
Imron Mawardi, SP, MSi dosen Departemen Ekonomi Syariah FE UNAIR
mengatakan, proyeksi pertumbuhan kredit perbankan konvensional
diperkirakan mencapai 20 persen sementara kredit bank syariah masih di
kisaran 30 persen.
“Sudah seharusnya, bank syariah sebagai salah satu penggerak ekonomi
rakyat berdasarkan prinsip-prinsip Islam memberikan kemudahan, terutama
bagi para nasabah kredit,” tutur kandidat doktor ekonomi islam FE Unair
tersebut.
MENCERMATI PERSAINGAN KREDIT TANPA AGUNAN
Menurut Survei Perbankan Bank Indonesia, permintaan kredit tanpa agunan
(KTA) pada kuartal IV-2012 lalu menunjukkan kenaikan signifikan menjadi
32,6% dibanding kuartal III-2012 yang minus 4,3%. Bank sentral
menyebutkan, ada indikasi masyarakat menggunakan KTA dan kredit
multiguna sebagai alternatif pembelian sepeda motor.
Survei Perbankan BI dilakukan terhadap 43 bank umum yang berkantor pusat di Jakarta, dengan pangsa pasar sekitar 80% dari nilai total kredit bank umum secara nasional. Survei tersebut menunjukkan, permintaan kredit baru pada triwulan IV-2012 semakin meningkat dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini tercermin dari kenaikan saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 7,4% menjadi 88,7%.
Peningkatan permintaan kredit baru yang cukup tinggi terjadi pada kredit konsumsi terutama kredit kendaraan bermotor (KKB), kartu kredit dan KTA. Pasca implementasi kebijakan loan to value (LTV) terhadap kredit pemilikan rumah (KPR) atau apartemen (KPA) dan KKB, masyarakat diindikasikan beralih menggunakan KTA dan kredit multiguna sebagai alternatif pembelian sepeda motor. Itulah catatan BI yang harus dicermati.
Survei Perbankan BI dilakukan terhadap 43 bank umum yang berkantor pusat di Jakarta, dengan pangsa pasar sekitar 80% dari nilai total kredit bank umum secara nasional. Survei tersebut menunjukkan, permintaan kredit baru pada triwulan IV-2012 semakin meningkat dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini tercermin dari kenaikan saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 7,4% menjadi 88,7%.
Peningkatan permintaan kredit baru yang cukup tinggi terjadi pada kredit konsumsi terutama kredit kendaraan bermotor (KKB), kartu kredit dan KTA. Pasca implementasi kebijakan loan to value (LTV) terhadap kredit pemilikan rumah (KPR) atau apartemen (KPA) dan KKB, masyarakat diindikasikan beralih menggunakan KTA dan kredit multiguna sebagai alternatif pembelian sepeda motor. Itulah catatan BI yang harus dicermati.
Langganan:
Postingan (Atom)